Sejarah Berdirinya LPM Sinergis

Logo LPM Sinergis Universitas Kuningan.


www.lpmsinergis.com - LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) Sinergis atau yang sebelumnya bernama LPM Uniku, adalah wadah media ekspresi kampus dalam memberitakan dan memublikasikan berita, ataupun karya tulis di lingkungan kampus Universitas Kuningan (Uniku).

LPM Uniku didirikan oleh tiga orang, mereka adalah: Dhani Rahman Hakim (mantan wartawan Kuningan Terkini), Fachrurizal Rahmawan (Ketua Umum LPM Uniku periode pertama, yang biasa akrab disapa Bung Izul), dan Albar Sofyan Firdaus. Dari ketiga pendiri tersebut, Bung Dhani lah pencetus ide untuk membuat pers yang bergerak di ruang lingkup kampus, dengan tujuan awal sebagai basis media informasi seputar kampus.

Sejak awal terbentuk hingga berdirinya, perjalanan LPM Sinergis sebagai media pers kampus tidak serta berjalan mulus. Banyak tantangan yang harus dihadapi dari satu pengurus ke kepengurusan yang lain. LPM Sinergis sempat vakum satu kali, setelah kepengurusan Bung Izul selesai. Tetapi berkat kegigihan dan cita-cita, LPM Sinergis bisa berhasil melewati masa sulit dan sekarang menuju perkembangannya.

Berikut adalah kronologi berdirinya:

Sebelum Februari 2013
Di saat penghujung kepengurusan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Kuningan Periode 2012-2013, Bung Dhani sebagai Presma (Presiden Mahasiswa) Uniku saat itu didesak oleh pihak kampus untuk menuntaskan program kerja terakhirnya, yakni membentuk UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) baru di bidang kejurnalistikan.

Bung Dhani selain aktif sebagai Presma Uniku, ia juga aktif dalam dunia jurnalistik di salah satu media online Kuningan, Kuningan Terkini. Bung Dhani menarik beberapa mahasiswa yang aktif, Bung Izul dan Bung Albar, untuk mengikuti pelatihan di media online tersebut.

Selang beberapa minggu, setelah tahu dan mengerti tentang pola jurnalis. Mereka bertiga mulai membuka open recruitment, pendaftaran bagi mahasiswa yang memiliki minat dan bakat jurnalis, untuk ikut serta gabung dengan UKM jurnalistik saat itu. Dan untuk mengasah kemampuan anggotanya di bidang jurnalistik, maka diselenggarakanlah pelatihan di dalam dan luar kampus dengan beberapa media di Kuningan.

14 Februari 2013
Bertepatan dengan tanggal tersebut LPM Uniku resmi disahkan menjadi UKM yang bergerak dan fokus di bidang kejurnalistikan. Program-program yang dijalankan sesuai dengan tujuan utama dibentuknya UKM Pers pada saat itu, sebagai media informasi dan wawasan seputar kampus Uniku. Sejak saat itulah, maka dibentuk peraturan organisasi internal LPM Uniku, guna menyelaraskan gerak dan langkah organisasi sesuai dengan tujuan berdirinya.

Pemimpin Umum pertama dari LPM Uniku dipegang oleh Bung Izul. Pada kepengurusan awal ini capaian yang berhasil dilakukan adalah dengan membuat bulletin, dan beberapa akun media sosial.

Tahun 2014
Roda kepengurusan berganti dari Bung Izul, LPM Uniku dikemudikan oleh penerusnya Bung Rasdi, biasa dipanggil Aras, selama enam bulan. Dan selama itu, LPM Uniku meneruskan kegiatan-kegiatan yang dilakukan angkatan sebelumnya, seperti pelatihan menulis dan penyebaran karya tulis ke setiap mading.

Tahun 2014-2016
Pada periode ini, LPM Uniku mengalami masa vakum (kekosongan regenerasi), karena tidak adanya kemauan dari para anggota untuk memimpin organisasi LPM Uniku.

Tahun 2016-2017
Setelah mengalami masa kekosongan selama hampir dua tahun, LPM Uniku mulai bangkit kembali mengudara dan menunjukan eksistensinya di dalam dan luar kampus. Kembali menggeliatkan budaya seorang jurnalis, yakni menulis, wawancara, dan memberikan wahana informasi kepada publik kampus.

Didorong pula dengan pelatihan-peatihan langsung dari wartawan lokal Kuningan. Dari segi internal kampus, capaian dari kepengurusan Bung Holis Sahidin sebagai Pemimpin Umum kala itu, yakni melebarkan sayap ke berbagai media sosial (Instagram dan Twitter) dan memfokuskan penulisan di website lpm.uniku.ac.id. Sementara itu, eksistensi LPM Uniku di luar kampus, dengan mendelegasikan Bung Abdurrahman Fariz pada musyawarah nasional PPMI (Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia) di Bali.

Program terbesar yakni bekerjasama dengan yayasan Wahid Institute mengadakan seminar kebangsaan.

Tahun 2017-2018
Periode berikutnya, tongkat estafet kepemimpinan LPM Uniku diteruskan oleh Nona Ratna Sari. Ia adalah perempuan pertama yang menjadi Pemimpin Umum. Sedangkan Pemimpin Redaksi dipegang oleh Bung Fariz.

Fokus dari kepengurusan Nona Ratna adalah publikasi berita di website lpm.uniku.ac.id dan media sosial. Pada kepengurusan Nona Ratna, beberapa kali melaksanakan studi banding ke beberapa lembaga pers mahasiswa lainnya, seperti Setara, Fatsoen, dan Suaka

Tahun 2018-2019
Kepengurusan selanjutnya, posisi Pemimpin Umum dikemudikan oleh Muhammad Jahidin, biasa dipanggil Bung Jahid. Pada periode kepengurusan ini fokus utama dari LPM Uniku yakni paham penulisan dan mengaplikasikannya langsung dalam wujud terjun langsung ke lapangan mencari sumber berita.

Untuk menguatkan penulisan maka diadakan pelatihan menulis dengan Pembina LPM Uniku dan wartawan Radar Kuningan. Program terbesar yang dicapai di kepengurusan ini, yakni Dies Natalis LPM Uniku, perayaan hari jadi berdirinya pers mahasiswa di Universitas Kuningan.

Selain pelatihan menulis, pelatihan desain dan teknik wawancara pernah dilakukan, meski tidak berkelanjutan.

Di masa Bung Jahid, capaian yang berhasil dilaksanakan diantaranya :
-Selebaran tentang berita kampus.
-Penambahan nama Sinergis, sehingga menjadi LPM Sinergis Uniku
LPM Sinergis, mulai independen dari berbagai unsur (internal dan eksternal), dimulai dengan perubahan nama domain pada website lpm.uniku.ac.id berganti ke lpmsinergis.com.
-Mulai bergabung dengan Forum Jurnalis Se-wilayah III Cirebon.

Pesan dari Penulis
Dalam setiap kepengurusan pada suatu organisasi adakalanya pasang-surut, begitupun yang terjadi di LPM Sinergis. Permasalahan akan selalu hadir, baik dari internal maupun eksternal. Karena kita adalah organisasi yang bergerak dibidang jurnalistik, maka dimulailah dari penguatan literasi (membaca, berpikir, menulis dan berdiskusi). Kemudian teori yang didapat, segera untuk dipraktikan.

Permasalahan utama dari periode awal berdirinya LPM Sinergis sampai dengan saat ini, ketika suatu kepengurusan yang merangkap jabatan dalam organisasi lain, memandang sebelah mata tanggungjawab sebagai seorang jurnalis kampus.

Saya teringat sebuah kata-kata yang memotivasi untuk terus menulis. “Jika kamu ingin bisa menulis, hanya ada tiga cara: pertama menulis, kedua menulis, ketiga terus menulis,” makna di balik kata-kata tersebut tidak ada cara lain untuk bisa menulis selain mulai untuk menulis.


Penulis: Muhammad Jahidin
Editor: Tri Asep Tumbara

Posting Komentar

0 Komentar