Filsafat dan Teknik Informatika

Kredit foto: Pixabay
www.lpmsinergis.com - Pertanyaan yang diajukan oleh dosen Filsafat Ilmu saya saat pertemuan pertama di kelas adalah, "Apa sih hubungan filsafat dengan Teknik Informatika?" Agaknya dosen saya juga bingung mengapa bisa ada mata kuliah Filsafat tepatnya Filsafat Ilmu di jurusan Teknik Informatika.

Dosen saya mengafirmasi bahwa filsafat dan teknik informatika adalah dua bidang yang saling bertolak belakang, sembari membeberkan mitos tentang otak kiri dan otak kanan.

Sebelumnya, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu filsafat. Mendefinisikan filsafat tidak semudah mendefinisikan bidang ilmu lain seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, dll.

Cakupan filsafat sangat luas dan bahkan ilmu pengetahuan modern sendiri lahir dari filsafat. Filsafat mempertanyakan segala hal, mencoba menyibak hal-hal remeh sehari-hari dan menemukan kebenaran sejati di baliknya.

Filsafat bersifat spekulatif dan lebih ke arah hipotesis, artinya argumen-argumen dalam filsafat cenderung tidak dapat dibuktikan. Pertanyaan tentang apa makna hidup misalnya, tidak akan bisa dibuktikan, hanya bisa diargumenkan, dan biarkan orang memilih argumen mana yang menjadi pilihannya.

Filsafat juga dapat diartikan sebagai suatu cara memandang dunia, karena filsafat berargumen tentang dunia, maka orang akan memiliki pandangan tentang dunia, dan karena orang dapat memilih argumen mana yang menurutnya benar, maka orang memiliki cara pandang yang berbeda-beda tentang dunia.

Semua orang memiliki filsafatnya masing-masing, semua orang tanpa terkecuali. Anda beribadah karena Anda memegang pandangan filsafat yang berargumen bahwa ada entitas lain di luar alam semesta ini yang sudah ada jauh sebelum alam semesta.

Pengertian filsafat di atas tidak sepenuhnya tepat, karena memang sulit mendefinisikannya secara tepat, tetapi seperti itulah gambarannya, Kalau Anda ingin tahu seperti apa filsafat itu, Anda bisa langsung merasakan filsafat dengan membaca karya-karya para filsuf seperti Plato, Aristoteles, Immanuel Kant, G.W.F. Hegel, Karl Marx, Friedrich Nietzsche, Bertrand Russel, dll., atau setidaknya membaca buku pengantar filsafat seperti Dunia Sophie karya Jostein Garder. Saya rasa, akan sulit bagi Anda memahami filsafat kalau bacaan Anda adalah novel Dilan 1990 atau novel-novel di Wattpad.

Banyak mahasiswa yang anti terhadap bidang ilmu di luar jurusan pilihannya. Mereka berpikiran seolah-olah setiap bidang ilmu berdiri sendiri-sendiri. Cukup kuasai ilmu yang dipilihnya (baca: yang berguna untuk bekerja) dan lupakan ilmu yang lain, mereka terlalu fokus pada pohon sampai-sampai melupakan hutan.

Banyak yang bertanya kepada saya karena kelewat pusing oleh mata kuliah yang berbau matematika, "Apa sih hubungan matematika dengan jurusan yang saya pilih?" Terlepas dari kesalahan metode pembelajaran di kampus saya, teknik informatika dan matematika berhubungan, bahkan sangat erat.

Penggagas cara kerja komputer awal dan yang melahirkan bidang ilmu komputer, Alan Turing, adalah seorang matematikawan, dia membuat mesin (yang menjadi cikal bakal cara kerja komputer modern) menggunakan prinsip-prinsip matematika.

Bilangan biner, di mana komputer bekerja dengan bilangan itu, diperkenalkan secara luas oleh seorang matematikawan saingan Isaac Newton, Gottfried Wilhelm Leibniz. Saya tidak perlu menyebutkan lagi, bahwa sistem bilangan termasuk ke dalam ranah matematika.

Lalu bagaimana dengan filsafat, apa hubungannya teknik informatika dengan filsafat? Secara kebetulan, dua tokoh yang saya sebutkan di atas, Turing dan Leibniz, juga dikenal sebagai seorang filsuf. Tetapi Bung, hanya karena mereka seorang filsuf bukan berarti filsafat dan teknik informatika berhubungan. Saya setuju.

Sebetulnya, mata kuliah yang diajarkan di jurusan Teknik Informatika bukanlah filsafat secara keseluruhan, melainkan salah satu cabang dari filsafat, yaitu filsafat ilmu. Filsafat yang mengkaji tentang hakikat ilmu, seperti apa itu ilmu, apa tujuan dari ilmu, dan bagaimana kita seharusnya menginterpretasikan hasil dari ilmu. Karena teknik informatika adalah salah satu bidang ilmu, tentu Anda tidak akan kesulitan menemukan hubungannya.

Selain melatih nalar kritis mahasiswa yang sangat diperlukan bagi siapapun yang ingin menggeluti ilmu dengan sungguh-sungguh. Filsafat ilmu juga dapat memberikan kesadaran pada mahasiswa, apa tujuan dari menggeluti ilmu sebenarnya.

Tujuan dari mahasiswa menggeluti suatu bidang ilmu selama bertahun-tahun bukanlah hanya untuk menjadi budak kapitalis, melainkan untuk mengabdi pada masyarakat, turut serta memecahkan permasalahan dalam masyarakat dan membawa masyarakat ke arah yang lebih baik, itulah makna sarjana sebenarnya.

Pemikiran abstrak seperti filsafat dan matematika juga sangat berguna untuk memahami berbagai macam bidang ilmu. Abstraksi, penggeneralisasian sifat-sifat dari objek di dunia nyata adalah hakikat dari ilmu, mencari kebenaran yang lebih dalam dari apa yang tampak. Kalau ilmu hanya membahas hal yang tampak, bukan ilmu namanya.

Matahari misalnya, tampak oleh kita bahwa ia bergerak dari timur ke barat, namun ilmu tidak mengatakan begitu saja bahwa matahari bergerak dari timur ke barat, ilmu mengkaji lebih dalam dari apa yang tampak dan ternyata bumi lah (bukan matahari) yang bergerak.

Komputer, tampaknya seolah-olah mesin cerdas yang dapat melakukan segala hal. Padahal di balik itu, ada pemrograman yang menulis kodenya agar komputer bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Kode yang ditulis oleh pemrogramn diterjemahkan oleh compiler dan menjadi bahasa rakitan yang mendekati bahasa mesin, kemudian oleh assembler diubah menjadi bahasa mesin, yang dapat disimbolkan dengan 0 dan 1, yang dapat dimengerti langsung oleh mesin komputer. Kalau dari sini kita melihatnya, komputer adalah mesin yang bodoh yang hanya mengerti dua perintah, ya dan tidak, 1 dan 0, dan menuruti begitu saja apapun perintahnya.

Cara berpikir abstrak akan sangat membantu kita dalam memahami bidang ilmu teknik informatika, bahkan bidang ilmu apapun, dan itu dapat dilatih dengan filsafat dan matematika.

Arti kata dari filsafat adalah cinta akan kebijaksanaan. Kalau Anda mempelajari filsafat, saya yakin Anda akan mencintai ilmu secara umum dan teknik informatika secara khusus. Tentu akan menyenangkan kalau Anda mengerjakan tugas bukan hanya karena disuruh dosen, melainkan karena Anda mencintai bidang ilmunya.

Percayalah, beban kuliah akan berkurang kalau Anda memahami hakikat dari ilmu dan mencintainya, dan itu dapat dicapai dengan filsafat.


Penulis: Asep Tumbara
Editor: Asep Tumbara




Posting Komentar

0 Komentar