Ilustrasi jam yang menunjukkan waktu. Kredit: Pixabay |
www.lpmsinergis.com
- Mahasiswa seharusnya adalah orang-orang intelek yang memiliki
kecerdasan berfikir tinggi, serta seharusnya mereka sudah paham
tentang jadwal acara, bagaimana cara kerjanya dan kondisi apa yang
bisa dipakai untuk menundanya.
Tapi
entah kenapa masih banyak saja mahasiswa yang telat dalam menghadiri
jadwal acara yang telah dijanjikan, parahnya lagi malah orang-orang
yang sudah masuk dalam suatu organisasi pun yang seharusnya paham
betul tentang jadwal acara, masih saja begitu.
Mungkin
memang banyak mahasiswa terutama di lingkungan kampus saya yang belum
mengerti apa itu jadwal acara dan kondisi jenis apa yang bisa mereka
lakukan untuk menunda atau tidak menghadirinya, untuk itu saya akan
membahas sedikit tentang makna jadwal acara dari sudut pandang saya.
Sebelumnya
kepada para mahasiswa yang terhormat, jadwal acara itu terdiri dari
dua kata yaitu jadwal dan acara. Menurut KBBI, jadwal sendiri
diartikan sebagai pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan
urutan kerja, sedangkan acara adalah hal pokok yang akan dibicarakan,
baik dalam sebuah rapat, perundingan, dan sebagainya.
Jadi,
bisa diartikan bahwa jadwal acara adalah sebuah kesepakatan bersama
dalam menentukan waktu, untuk mendiskusikan atau melaksanakan tentang
kepentingan dan tujuan bersama.
Sifat
jadwal acara sendiri bisa dibilang sama berat tanggung jawabnya
dengan janji, maka sungguh konyol sekali jika menunda jadwal acara
yang telah ditentukan karena janji, atau bahkan membatalkanya,
kecuali jika ada kondisi dimana janji tersebut sangat penting seperti
menyangkut hilangnya nyawa seseorang atau hal penting lain yang
setara dengan hal tersebut.
Contoh
nyata yang saya alami, saya mengikuti suatu organisasi di kampus,
organisasi tersebut sudah membuat kesepakatan bahwa akan berkumpul
pada waktu yang telah ditentukan yakni pukul 13.00. Tapi kenyataanya,
mayoritas anggota organisasi tersebut malah berkumpul pada pukul
14.00 bahkan ada yang sampai 15.00, melebihi waktu kesepakatan awal.
Mungkin
bisa diterima jika beralasan jadwal perkuliahan, karena sama-sama
terjadwal. Konyolnya, kadang alasan yang sering dipakai untuk menunda
atau tidak menghadiri jadwal yaitu karena acara keluarga, tidak jelas
acara keluarga seperti apa yang dimaksud. Tapi saya yakin jika tidak
menghadiri acara terebut pun tidak akan terjadi hal yang krusial
seperti dicoret dari kartu keluarga, penurunan kualitas ekonomi, atau
bahkan kematian masal.
Malah
yang terjadi seringnya bersenda gurau dengan keluarga, mungkin masih
berdampak tapi sangat sedikit dampak yang bisa diperoleh bagi tujuan
dirinya atau bahkan tujuan bersama. Berbeda dengan menghadiri jadwal
acara yang dampaknya sangat terasa bagi tujuan bersama, dan secara
tidak langsung pun mencapai tujuannya.
Bagaimana
tujuan bisa tercapai apabila sering menunda atau membatalkan jadwal
acara yang telah disepakati, entah itu dalam organisasi, jadwal
perkuliahan, ataupun hal lainnya. Jika sikapnya masih seperti itu
saja, kita tidak akan berkembang dalam segi apapun, baik sebagai
anggota organisasi, mahasiswa, ataupun diri sendiri.
Penulis:
Michael Frans Hermanias
Editor:
Arfan Muhammad Nugraha
2 Komentar
Acara kelas, reuni? Wacana wkwk
BalasHapusKcuali acara keluarga/kerja .
Izin share
BalasHapus