Berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya, kali ini Uniku maupun
perguruan tinggi lainnya tidak lagi menggunakan
istilah Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek). Sesuai dengan ketetapan
Dikti, istilah Ospek telah berganti menjadi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi
Mahasiswa Baru (PKKMB). Periode pelaksanaan PKKMB kali ini pun berbeda, tahun
sebelumnya Ospek dilaksanakan selama tiga hari dengan hari kedua adalah Ospek
Fakultas, sedangkan tahun ini PKKMB dilaksanakan selama empat hari dengan
pelaksanaan PKKMB Fakultas di hari kedua dan ketiga. Sesuai dengan tema yang
diusung kali ini yaitu "Green Campus" diharapkan dapat menumbuhkan
rasa cinta mahasiswa terhadap lingkungan kampus.
Di hari kedua pelaksanaan PKKMB,
seluruh mahasiswa baru melaksanakan berbagai kegiatan yang ada di setiap
fakultas. Setiap fakultas, memiliki cara masing-masing untuk menyambut
kedatangan mahasiswa baru. Seperti Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP)
yang menyambut mahasiswa baru dengan hiburan dari Dapur Sastra, yang mengundang
decak kagum. Ini merupakan awal perkenalan dari FKIP terhadap mahasiswa baru.
Di hari ketiga ada hiburan wayang
golek yaitu usulan dari mahasiswa panitia PKKMB, kebetulan ada salah satu dosen
di FKIP yang memiliki keahlian dalam berwayang khususnya wayang golek,
yaitu Aan Anjasmara, M.Pd. Oleh karena itu beliau diminta untuk
menampilkan pertunjukan wayang golek yang didalangi oleh beliau sendiri.
Mengapa memilih hiburan penutup pertunjukan wayang golek? Karena untuk
melestarikan budaya lokal dan di samping itu pula dapat mengenalkan bahwa di
Uniku, khususnya di FKIP, memiliki dosen yang bertalenta dalam bidang seni.
"Tujuan dari PKKMB FKIP adalah
untuk memperkenalkan lingkungan dan segala aktivitas di kampus, serta
pengakraban dengan mahasiswa baru," ujar Muhammad Amarudin selaku Ketua
BEM FKIP.
Amar juga menjelaskan perbedaan
pelaksanaan antara Ospek dan PKKMB terletak pada keterlibatan antara dosen dan
mahasiswa dalam panitia
pelaksana. Jika pada Ospek tidak ada pihak dosen yang terlibat, maka saat PKKMB
ini dosen ataupun mahasiswa terlibat dalam kepanitiaan.
Dadang Solihat, M.Pd. selaku Wakil
Dekan I juga mengungkapkan bahwa, "Penyelenggara PKKMB adalah kolaborasi
antara BEM dengan dosen. Digantinya istilah Ospek menjadi PKKMB dikarenakan
adanya kecenderungan perpeloncoan pada Ospek, sedangkan untuk PKKMB lebih
cenderung untuk pengenalan kampus."
Dalam PKKMB, lebih difokuskan untuk pengenalan
kampus tanpa ada tuntutan apapun terhadap mahasiswa baru. Sehingga mahasiswa
baru tidak merasa tertekan dan justru diharapkan dapat menjalani kegiatan PKKMB
dengan penuh semangat tanpa terbebani.
Seperti yang dirasakan oleh salah
satu dari kurang lebih 310
mahasiswa baru FKIP, yaitu Wafa Misba Zahiroh yang mengungkapkan alasannya
memilih program studi PGSD.
"Alasan saya memilih PGSD karena
saya ingin mengabdi kepada masyarakat untuk mencerdaskan generasi selanjutnya," ujarnya.
Dalam suatu acara apapun pasti
mengalami berbagai kendala, seperti pelaksanaan PKKMB yang dikendalai oleh
pendanaan. Namun, dengan berbagai usaha dan ide-ide yang dihasilkan oleh
panitia pelaksana memunculkan solusi, sehingga acara tetap berjalan dengan lancar
sampai akhir.
"Saya harap, PKKMB ini
bermanfaat untuk mahasiswa baru, dapat menginspirasi mereka melalui materi yang
disampaikan oleh pembicara-pembicara yang berprestasi. Selain itu, diharapkan
kepada mahasiswa baru agar menjadi lebih
baik untuk ke depannya dapat mengabdi kepada masyarakat dan menjadi agent of
change atau menjadi agen pembawa perubahan ke arah yang lebih baik,"
ungkap Wakil Dekan I, Dadang Solihat, M.Pd..
0 Komentar