Tanya-Jawab: Makna, tujuan dan harapan diperingatinya hari anak sedunia




Pertanyaan :

Bu hari ini kan hari anak sedunia tepat pada tanggal 20 November, menurut ibu apa sih makna dan tujuannya dari diperingatkannya hari anak sedunia?

Jawaban dari pertanyaan :

Begini, adanya peringatan hari anak sedunia merupakan reminder bagi kita semua sebagai orang dewasa dari berbagai kalangan agar sama-sama berbenah meningkatkan kesejahteraan anak-anak yang notabene mereka adalah penerus bangsa ini.

Menimbang dari makna tersebut tentu PHAS memiliki tujuan, diantaranya:

-  orang dewasa memenuhi hak dasar anak, seperti memberikan lingkungan yang aman dan nyaman guna optimalisasi tumbuh kembang anak.

- orang dewasa pada umumnya atau orang tua pada khususnya mampu membuka komunikasi yang baik dengan anak, bukan hanya memaksa kehendak. Anak itu miniatur orang dewasa. Jadi, jangan menganggap anak sebagai makhluk yang sepele; diperlakukan acuh tak acuh.

- Agar masyarakat, swasta, dan pemerintah saling bekerja sama dalam mewujudkan lingkungan yang ramah anak.

- menunjukkan bahwa anak sangat perlu dan penting diperhatikan dalam rangka pembentukan generasi penerus masa mendatang yang lebih unggul di berbagai bidang kehidupan.

Pertanyaan :

Harapan ibu untuk anak-anak indonesia kedepannya seperti apa?

Jawaban dari pertanyaan :

Harapan saya untuk anak-anak Indonesia.. mmm, mereka benar-benar mendapat kehidupan yang aman dan nyaman dari orang tua, keluarga, masyarakat, swasta, bahkan pemerintah. Menyadari betul bahwa anak adalah generasi yang akan melanjuntkan tongkat estafet kehidupan masa depan. Artinya, anak perlu diperhatikan, mendapat kehidupan layak, bebas kekerasan; pelecehan dari siapapun (no bullying). Anak adalah miniatur orang dewasa. buah tidak akan jatuh dari pohonnya. Maka, kawal terus tumbuh kembang anak agar tidak terjerumus pada hal negatif apalagi sampai merugikan dirinya dan atau keluarganya.

Saya teringat pepatah berikut:

Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, dia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, dia belajar menyesali.

Conclusion dari saya : Ciptakan lingkungan positif yang mendukung tumbuh kembang anak.
Narasumber : Dosen Pedagogik Ndaru Mukti Oktaviani, M.Pd
Jurnalis : Aisya Widya Ulfa