Lpm.uniku.ac.id - In accordance with the data and explanations available at
www.kompasiana.com, we can use more in a paper, so that the work of Indonesian
people using Indonesian can be more studied, can be accepted by people in the
ASEAN region and can even add insight into Indonesian language itself.
Well, according to the statement above that the reason Indonesian is
appropriate as an international language in ASEAN is because Indonesian is very
widely used in the ASEAN region. With the existence of Malay language which is
the forerunner of people in the ASEAN region willing to learn Indonesian.
According to www.tribuns.com, other Indonesian languages were also
studied in Vietnam, and even in Cambodia, Indonesian was quite popular because
a few years ago thousands of Indonesian peacekeepers had served in Cambodia. If
the plan is successful, then the way to unite ASEAN through language will be
easier. In this statement we can actually use it more to be able to realize the
plan by continuing to make works using Indonesian.
As for the advantages of Indonesian to facilitate business
communication in the ASEAN region, in accordance with the statement at
www.tribuns.com, Indonesian has become a new identity in the ASEAN region, a
region that will become one of Indonesia's new economic powers.
Lpm.uniku.ac.id - Sesuai dengan data dan penjelasan yang tersedia di
www.kompasiana.com, kita dapat menggunakan lebih banyak lagi di kertas,
sehingga karya orang Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia dapat lebih
dipelajari, dapat diterima oleh orang-orang di kawasan ASEAN dan bahkan dapat
menambahkan wawasan tentang bahasa Indonesia itu sendiri.
Nah, menurut pernyataan di atas bahwa alasan bahasa Indonesia yang tepat sebagai bahasa internasional di ASEAN adalah karena bahasa Indonesia sangat banyak digunakan di kawasan ASEAN. Dengan adanya bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal orang-orang di kawasan ASEAN mau belajar Bahasa Indonesia.
Menurut www.tribuns.com, “bahasa Indonesia lainnya juga dipelajari di Vietnam, dan bahkan di Kamboja, bahasa Indonesia cukup populer karena beberapa tahun yang lalu ribuan pasukan pemelihara perdamaian Indonesia telah melayani di Kamboja. Jika rencana itu berhasil, maka cara untuk menyatukan ASEAN melalui bahasa akan lebih mudah. Dalam pernyataan ini kita benar-benar dapat menggunakannya lebih untuk dapat mewujudkan rencana dengan terus membuat karya menggunakan bahasa Indonesia”.
Adapun keuntungan dari Indonesia untuk memfasilitasi komunikasi bisnis di kawasan ASEAN, sesuai dengan pernyataan di www.tribuns.com, bahasa Indonesia telah menjadi identitas baru di kawasan ASEAN, wilayah yang akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru Indonesia.(Mutia)