MEMBEDAH VIRUS APATISME




oleh  : Abdurahman Fariz 

Mungkin dikalangan Mahasiswa sudah mengenal kata Apatis. pemaknaan dari kata Apatis itu hanya sebatas orang yang cuek, masa bodo dengan keadaan disekitar. Apakah benar demikian ?

Apatis merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris yaitu apathy, adaptasi dari Bahasa Yunani, yaitu apathes yang memiliki arti tanpa perasaan. Merujuk pada istilah psikologi apatis adalah keadaan tidak peduli atau Masa Bodoh terhadap suatu objek dimana seorang individu atau kelompok tidak menanggapi rangsangan kehidupan yang bisa dirasakan secara jasmani maupun rohani baik tentang kondisi emosional, social atau fisik. Tentunya sikap apatis bukan hanya bermakna acuh tak acuh dan tidak langsung timbul begitu saja. Pasti ada faktor yang mempengaruhinya.
Individualis merupakan paham yang menganggap diri sendiri (kepribadian) lebih penting dibandingkan dengan orang lain. Mereka yang Individualis selalu mementingkan dirinya sendiri, mereka acuh terhadap orang lain yang tidak ada keterkaitan dengannya dan hanya peduli terhadap urusannya sendiri. Mengambil hak orang lain (Koruptor, Kolisi dan Nepotisme) adalah orang yang berjuang hanya untuk mencapai keuntungan pribadi maupun kelompok dan mengabaikan hak orang lain padahal ia mampu memperjuangkannya.
Sikap apatis juga selalu berkaitan dengan gaya hidup dan menyesuaikan dengan lingkungan (Adaptasi). Gaya hidup merupakan cara setiap orang dalam mencapai sebuah tujuan yang sudah ditentukan oleh orang tersebut dalam menjalani kehidupan dimana ia tinggal. Jika seseorang tidak mampu beradaptasi, maka perasaan tidak nyaman akan timbul terhadap lingkungan yang ada disekitarnya. Hal itu berdampak pada tindakan yang ia lakukan sehingga ia enggan untuk terlibat dalam kegiatan yang sedang berlangsung disekitarnya. Jika orang tersebut tidak ingin dianggap apatis, maka ia harus merubah gaya hidupnya dengan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sikap apatis didominasi dengan adanya keyakinan manarik diri (Walk out) ketika Individu cenderung menghindar dari dunia luar dan lebih fokus pada dunianya sendiri (World Self). ketidakmampuan Individu yang apatis yakni mereka selalu diam di tempat dan mempersempit langkahnya untuk mencapai tujuan. orang yang dian di tempat merupakan orang yang tidak melakukan apa-apa dan menolak semua amanah dengan walk out dari berbagai kemungkinan yang berdampak pada dirinya. ia mencari aman dengan tidak melakukan sesuatu agar terlihat tampak tidak mampu mencapai tujuan. seperti orang yang tidak pernah mengikuti suatu kompetisi ia tidak akan pernah merasakan kemungkinan gagal. tentunya dengan tidak melakukan apapun untuk mengamankan harga dirinya dan melindunginya dari kegagalan. keyakinan itulah yang menyebabkan ia menjadi apatis, kesalahan dalam berpikir harus segera diperbaiki dengan berbagai cara bisa dengan konsultasi dengan pakar psikologi, mengikuti seminar motivasi atupun dengan membaca buku yang mampu membangkitkan gairah untuk mencapai tujuan.

                                                           Penulis merupakan Pimpinan Redaksi LPM UNIKU