MEMBACALAH MAKA KALIAN AKAN SEJAHTERA


TEMA             : LITERASI DALAM WAJAH PENDIDIKAN
JUDUL           : MEMBACALAH MAKA KALIAN AKAN SEJAHTERA

Menjamin masa depan yang sejahtera itu terletak pada diri kita masing-masing. Untuk menuju kesejahteraan juga tidak mudah, harus ada proses yang dilalui dan dijalani sedemikian rupa. Anggap saja proses itu sebagai seni perjalanan kita dalam mencapai suatu tujuan hidup. Disini pendidikan menjadi perantara bagi kita semua untuk belajar fase-fase dari ilmu dasar sampai ilmu tinggi.

Ada banyak kelemahan dan kekuatan dalam diri seorang manusia. Adapun kelemahan tersebut ada satu yang menjadi faktor utama dari kelemahan-kelemahan didalam diri seorang manusia yaitu rasa malas. Contohnya rasa malas dalam membaca. Tidakkah benar rasa malas dalam membaca adalah kelemahan terbesar dalam diri seorang manusia? Jika tidak benar, pandang saja di lingkungan sekitar kita, Apa ada yang membaca buku sambil berjalan?. Jika benar, maka apa yang harus kita lakukan untuk mendobrak rasa malas dalam membaca dan merubah kebiasaan yang tidak sewajarnya ada di lingkungan kita demi mencapai kesejahteraan dimasa depan.

Rasa malas memperdaya kita untuk menjadi kepribadian yang layu dan tunduk akan lingkungan disekitar. Jika kita memang orang yang tangguh untuk hal semacam ini, mungkin kita dapat membalikan untuk memperdaya rasa malas kita. Adapun caranya?

Membacalah maka kalian akan sejahtera. Sejatinya membaca itu adalah pintu bagi kita dalam meraih peluang-peluang yang besar. Yang mana dengan membaca apa yang tidak kita ketahui sebelumnya itu bisa kita ketahui sesudah kita membaca. Dengan tidak sadar otak kita merekam apa yang kita baca walaupun itu tidak bermaksud untuk kita ingat.

Tapi sayangnya membaca adalah kelemahan bagi sebagian individual. Suka dengan serba instan. Disitu kita melewatkan suatu pemahaman baru untuk kita serap dan kita kembangkan sesuai imajinasi kita. Jika kita hanya menerima outputan saja, mungkin itu akan sulit untuk dikembangkan. Pada dasarnya sebuah output adalah hasil yang tinggal dinikmati. Kita lupa akan prosesnya lah yang lebih baik.

Dalam dunia pendidikan setiap materinya selalu melibatkan adanya literasi. Literasi adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan  individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan. Manfaat literasi juga sebagai media pembelajaran untuk mengoptimalkan kinerja otak kita dan meningkatkan kemampuan interpersonal.

Ada beberapa literasi yang perlu kita ketahui. (1)Literasi baca tulis, merupakan literasi yang dikenal paling awal dalam sejarah peradaban manusia. (2)Literasi numerasi, merupakan  kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dengan menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.). (3)Literasi sains, merupakan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016). (4)Literasi finansial, merupakan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan resiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. (5)Literasi digital, menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997), literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui piranti computer. (6)Literasi budaya dan kewargaan, merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.

Dari jenis-jenis literasi diatas, itu hampir sudah diterapkan di semua ruang lingkup pendidikan. Terutama di ruang lingkup pendidikan di Indonesia. Walaupun tidak semua menggunakan literasi digital ataupun literasi yang bernilai kemajuan teknologi, tapi dengan literasi baca tulis itu cukup menjadi penunjang bagi kita untuk menyongsong kesejahteraan dimasa mendatang. Karena dimasa mendatang, kita tidak akan bergelibat dengan buku-buku saja.Tapi kita akan bergelibat dengan perkembangan teknologi yang tercipta hasil dari literasi baca tulis. Dengan membaca kita dapat mengetahui ilmu baru, dengan menulis kita dapat mengambil suatu kesimpulan ilmu yang akan kita kembangan menjadi sebuah penemuan atau penciptaan karya. Mungkin menjadi sebuah penemuan atau penciptaan karya yang luar biasa jika kita saring ilmu tersebut dengan baik sesuai kebutuhan di era sekarang.

Dalam diri seorang manusia ada kekuatan yang mampu pendobrak rasa malas dalam membaca. Buktinya kita punya kekuatan untuk tidak berputus asa. Contohnya dipandang dari sudut manapun manusia adalah seorang yang sangat tangguh dalam bertahan hidup. Bagaimanapun itu caranya. Disini sudah sangat jelas bagi kita untuk perlahan mendobrak rasa malas dalam membaca dengan kekuatan tidak mudah putus asa. Anggap saja rasa malas dalam membaca kita adalah sebuah kekeliruan yang fatal. Kenapa fatal? Jikamana tidak kita lawan, kita akan menjadi manusia yang paling minim pengetahuan dan itu tidak akan bisa membawa kita pada gerbang kesejahteraan hidup.
Dimulai dari hal kecil terlebih dahulu, kita dapat mencoba memberikan waktu luang kita untuk menggali suatu ilmu yang mungkin ilmu tersebut kita sukai, lalu kita coba untuk mencari bacaan dari buku-buku yang telah diterbitkan oleh penulis-penulis persoalan mengenai ilmu yang kita sukai tersebut. Simpel saja, kita cukup membaca buku tersebut satu hari 3 lembar. Jikamana satu buku tersebut memiliki 120 lembar, kita dapat menyelesaikan bacaan dengan kurun waktu selama 40 hari. Kita tingkatkan selalu hal tersebut untuk mengubah pola kebiasaan yang kiranya lebih baik dari kebiasaan sebelumnya.

Berdasarkan poin-poin di atas, maka dapat di simpulkan bahwa pentingnya membaca untuk diri kita kedepanya. Pesan singkat dari saya “Bacalah suatu bacaan, dalam sebuah media apapun. Yang mana bermanfaat bagi kita untuk membangun kecerdasan intelektual” Oleh karena itu, alangkah baiknya literasi dalam wajah pendidikan saat ini harus ditekankan ditiap-tiap kebiasaan manusia dari yang masih duduk di bangku TK, SD, SLTP, SLTA, sampai Perguruan tinggi dan individual umum.
(muf)

Posting Komentar

0 Komentar