Kesendirian. Kredit: Pixabay |
www.lpmsinergis.com
- Kesendirian di zaman
ini sering kali dipersepsikan sebagai suatu nestapa, kadang kala
hidup sendiri tanpa adanya pasangan disebut-sebut menjadi hal yang
paling menyedihkan. Beberapa orang mengatakan bahwa
tanpa pasangan kegiatan
terasa hambar meski memiliki teman, pasangan menjadi komoditas utama
dalam menikmati hidup yang sumir ini.
Teruntuk
orang-orang yang belum memiliki pasangan (dalam hal ini pacar)
bersabarlah, alangkah lebih baiknya Anda habiskan waktu yang tersisa
dengan melakukan hal yang menyenangkan. Tulisan ini tidak
diperuntukan atau mendukung gerakan ‘anti hari Valentine’ dan
gerakan ‘anti pacaran’, karena sungguh konyol jika
meng-homogen-kan budaya kepada masyarakat agar satu arus.
Tidak
ada yang salah meluangkan waktu untuk berkegiatan hanya seorang diri,
dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri maka kehidupan terasa
damai dan tentram. Meluangkan waktu untuk diri sendiri atau bahasa
terkininya adalah me time bagi penulis sungguh bermanfaat, di
mana dengan melakukan kegiatan me time tersebut kita lebih
leluasa untuk bertanya dengan diri sendiri mengenai proses kehidupan
atau pun hal lainnya.
Kerap
kali, jika melakukan kegiatan hanya seorang diri menimbulkan persepsi
aneh dari orang-orang, seperti tidak punya teman, anti sosial, atau
jomlo. Banyak orang-orang yang merasa heran dengan orang yang sedang
sendiri, padahal itu bisa dikatakan biasa saja.
Menurut
orang-orang, kesendirian seperti kutukan, beberapa orang memaknai
kesendirian bagai hidup penuh kesengsaraan, apalagi hidup tanpa
pasangan menurut mereka adalah kesengsaraan yang absolut. Demi
mendamaikan hal tersebut, maka orang-orang menceburkan diri ke dalam
kolam yang bernamakan pacaran.
Berpacaran
menurut penulis tidak salah, tetapi jika niat berpacaran ini hanya
untuk mengisi lubang kosong dalam diri, maka jangan terlalu
dipaksakan, karena pada akhirnya yang dirasa bukan cinta dan hal
tersebut hanya akan membuat lubang-lubang yang baru dalam diri.
Alternatifnya adalah melakukan me time dengan mempertanyakan
pada diri sendiri bahwa apa yang kamu butuhkan dalam kehidupan ini,
atau tanyakan pada diri sendiri mengapa ujian MTA (Microsoft
Technology Associate) yang soalnya berbahasa Inggris itu tidak Anda
kerjakan sendiri.
Pada
akhirnya, sendiri itu nikmat dan tidak buruk juga, melakukan kegiatan
atau hidup sendiri tidak nista seperti yang dipersepsikan beberapa
orang. Damaikan kesendirian dengan melakukan me time, tanpa
hedon tentunya, normal saja dalam melakukannya, tidak perlu ekslusif
karena jika begitu maka Anda terlihat seperti kelas menegah ngehek,
ingat kita semua bukan kelas borjuis apalagi pemilik modal.
Sebagai
akhir dari tulisan, penulis mengutip sepenggal lirik lagu Peradaban
yang dinyanyikan oleh band .Feast “hidup tak sependek penis
laki-laki.” Nikmati
kesendirian Anda di malam minggu dan tidak perlu risau,
nikmati malam-malam sepi Anda dengan kegiatan yang menyenangkan atau
berkontemplasi dengan diri sendiri, karena perjalanan hidup masih
panjang. (arf/tra)
Penulis:
Arfan Muhammad Nugraha
Editor:
Tri Asep Tumbara
0 Komentar